Tergolong serba guna. Buahnya yang muda dapat disayur (gudeg). Sementara buah yang matang enak dimakan segar. Bijinya enak dimakan setelah direbus. Daunnya untuk pakan ternak. Batangnya yang telah tua baik sekali untuk bahan bangunan. Warna batang semakin kuning tua, mutu kayu untuk bahan bangunan semakin tinggi. Dapat diolah sebagai dodol dan keripik nangka yang tahan lama disimpan.
Sesuai dengan namanya, ukuran buah maupon pohon nangka minii memang tidak terlalubesar,Ukuran buah sedang-sedang saja, tapi tidak terlalu kecil juga sih. Rasanya manis dan enak. Karena ukuran kecil, nangka mini sangat cocok untuk lahan sempit dan tetap rajin berbuah meskipun ditanam dalam pot.
Perawatan tabulampot nangka mini juga tidak sulit. Hanya dengan pemupukan rutin dengan pupuk kandan / organik, Nangka Mini tetap rajin
NangkaDAK
Nangakadak merupakan hasil penyilangan Nangka Mini (Artocarpus heterophyllus) sebagai tetua betina dengan Cempedak (Artocarpus champeden) sebagai tetua jantan.
Setelah melalui masa evaluasi selama tiga tahun, ditemukan varietas unggul baru, diberi nama Nangkadak.
Keunggulan Nangkadak :
- Aroma buah lembut, tidak terlalu kuat.
- Daging buah tebal & berwarna menarik (kuning orange).
- Rasa mendekati nangka dengan tingkat kemanisan tinggi (30° brix).
- Tekstur daging buah lembut tanpa serat. Ukuran buah sedang (3 – 5 kg).
- Tanaman memiliki sosok & tajuk yang kompak, pendek & rimbun.
- Tanaman berumur genjah (2 – 3 tahun). Produktivitas buah cukup tinggi (30 – 50 bh/phn/panen).
Buah unik karena merupakan perpaduan nangka dengan cempedak. sumber : www.mekarsari.com
Nangka Tabu ( Tanpa Busana) / Nangka Tanpa Kulit
Setelah sempat booming selama dua tahun, pamor buah nangka tanpa kulit atau naked jackfruit meredup. Para pembibit mengaku penjualan bibitnya terus menurun. Jika dulu sebulan bisa terjual 50 bibit, sekarang hanya sanggup dua bibit sebulan.
Pada tahun 2008, pelaku agribisnis dan masyarakat dikejutkan oleh kehadiran pohon nangka yang menghasilkan buah tanpa kulit. Banyak pengamat memprediksi varietas yang diluncurkan oleh Taman Wisata Mekarsari ini akan menjadi salah satu jenis tanaman unggul sehingga banyak ditanam dan diproduksi oleh petani.
Namun, setelah dua tahun berselang, pamor nangka tanpa kulit yang juga dikenal dengan nama naked jackfuit atau nangka telanjang ini terus menurun. Sebagian besar pembibit pohon nangka jenis ini mengeluh penjualannya tidak semeriah dulu
Salah satu faktor penyebab penurunan penjualan nangka tanpa kulit adalah rasanya sama dengan nangka biasa. “Tidak ada nilai tambah dari nangka ini kecuali dari segi tampilannya saja yang berbeda, yaitu tanpa kulit,” katanya.
Selain rasa yang sama, tingkat produksi juga tidak jauh berbeda dengan pohon nangka pada umumnya. Di sisi lain, harga beli bibit nangka yang satu ini juga relatif lebih mahal yaitu mencapai Rp 250.000. Sedangkan nangka biasa hanya sekitar Rp 15.000 per batang bibit.
Dengan berbagai faktor-tersebut, para petani memandang menanam nangka tanpa kulit dalam jumlah besar menjadi kurang ekonomis. Ini menyebabkan permintaan atas bibit pohon nangka menjadi berkurang. “Paling yang beli sekarang cuma kolektor tanaman
Nangka tanpa kulit masuk ke dalam varietas Artocarpus heterophyllus dan merupakan satu dari 10 tanaman andalan atau The Ten Most Amazing Trees di Mekarsari. Varietas ini ditemukan oleh tim ahli Mekasari pada Oktober 2003, di daerah Bekasi Utara. Taman Buah Mekarsari kemudian memperbanyak melalui cara vegetatif sambung susu.
Hasil sambung itu ditanam pada 2004 dan pada tahun 2008 mulai berbuah. Saat ini peneliti di Mekarsari tengah mengembangkan lagi nangka tanpa kulit dengan rasa lebih enak.(sumber : kontan.co.id)